SELF DRILLING SCREW / SDS adalah screw yang bekerja dengan sendiri, bergerak berputar sendiri dengan bantuan mesin bor, bukan berarti dia bergerak sendiri, tetapi lebih kearah tekanan yang diberikan, bukan di pukul seperti hal nya paku kayu, atau ditembak seperti halnya gun rivert.
SDS ini juga berarti mengunci antara lapisan dengan lapisan besi, membentuk ulir tersendiri pada lapisan yang lebih tepat, dan menyangkutkan diri terhadap lapisan yang tipis, misalnya terhadap gording, tentu gording minimum tebal 2 ; 2.3 ; hingga 3.2, akan saat discrew dengan SDS ini, dia akan membentuk uliran di dinding flange dari gording, kalau dia menembus 2 lapisan tipis, seperti halnya baja ringan, maka dia akan menyatukan, dan mengunci.
Karena itu sangat penting berapa ulir yang dirapatkan dalam satu inch, sebelum ke sana, kita pelajari terlebih dahulu panjang dan diameter.
FIRM menjual screw SDS berdasarkan kebutuhan, dan ada hampir 100 jenis SDS yang ada di pasaran. Sehingga tidak mudah menentukan, ada 2 jenis kepala yaitu wafer head dan hex head.
Masing-masing mempunyai kelebihan, dimana wafer head ini lebih kearah ke-rata-an permukaan yang dibutuhkan, misalnya pada fixing atap kliplok, sedangkan hex head lebih kearah keluar, alias expose atau umum.
Sedangkan pada ujung SDS sendiri mempunyai beberapa artian yaitu :
Pada A dipergunakan untuk atap metal ke kayu, atau dari pelat dengan pelat ( bisa di lihat di kulkas / dispenser ) dimana screw bisa dibuka, tanpa mur, alias mereka mengunci 2 pelat
Pada B dipergunakan untuk atap atau baja ringan secara umum
Pada C dipergunakan untuk mengaitkan antar pelat tipis, misalnya pada overlap atap, bukan dipergunakan untuk mengebor purlin sekaligus menempelkan atap, seperti halnya B